Postingan

Karena Lebaran Nggak Selalu Mudik

Gambar
Jalan MH. Thamrin Senin Jam 9.30. Sepiiiy Jakarta lagi cantik-cantiknya. Kepenatan khas kota metropolitan surut seiring Hari Raya Idul Fitri. Damai di kampung halaman, senang di pangkuan ibukota. Tahun ini saya memutuskan tidak ambil cuti lebaran. Awalnya saya agak nyesal, karena tahun-tahun sebelumnya pasti mudik ke Yogyakarta, tempat ayah. Tapi karena uang THR saya alokasikan untuk keperluan lain, baiklah, saya telan saja segala resiko berlebaran di Jakarta. Kesepian karena sanak saudara boyongan ke Yogya, masuk kerja di saat yang lain sibuk posting foto di luar kota, kuliner enak-enak, nyaaaah pokoknya. Senin pagi sambil berpakaian, saya multi-tasking mantengin aplikasi gojek yang ciamik itu di henpon, mencari tanda ojek hijau berada di sekitar rumah. Mendekati 15 menit, henpon bergetar sambil berbunyi 'ting' nyaring. Ojek tersedia. Cukup 10 ribu Rupiah sampai di Halte Transjakarta Pintu 1 Gelora Bung Karno. Bukan iklan, tapi promo gojek ini cikib bingits. Udara

Sawahlunto : Periuk Bara dari Sumatera Barat

Gambar
Kenapa kamu harus ke Sawahlunto ? Karena kota ini memerangkap suatu masa. Perubahan terasa lambat sejak ia ditemukan pada Abad 19. Berjaya karena kandungan batu bara melimpah, meredup setelah terkikis eksploitasi, ditinggalkan setelah intan hitamnya habis, dan bangkit di tangan putra daerahnya sendiri. Sawahlunto luasnya tidak lebih dari satu wilayah kotamadya Ibukota Jakarta. Seperti cendawan, kota ini terletak di dasarnya. Tepiannya adalah kepungan tebing dengan hutan perawan. Bagi saya tidak ada yang lebih menarik dibanding kota kecil yang menyimpan cerita seterjal tebingnya, sepanjang jalan mencapai kesana.  Saya menempuh perjalanan dengan rute kota Padang - Solok - Sawahlunto. Mendarat dengan sukses pukul 8 pagi, saya tiba di Sawahlunto jelang petang setelah mampir ke Danau Atas-Bawah di Solok.  Saya tidak melihat gapura selamat datang atau sejenisnya. Tiba-tiba pemandangan rimbun pohon berganti deretan pemukiman. Jalan cukup untuk dua kendaraan roda empat, di depan, je

8 Lagu Tematik Patah Hati

Gambar
Asek..judulnya kekinian banget, mengusung tema paling hits.. Patah hati. Sebagai veteran dalam dunia kelam cinta, rasanya cukup pantas saya bicara soal rasa. Daftar lagu ini setia menemani saat menjalani hari paling menghancurkan seumur peradaban manusia, tiga bulan pertama merasakan kehilangan. Tapi, patah hati bukan berarti terus dirayakan dengan nada-nada menyayat macam Gloomy Sunday . Seperti pesan Aa Gym zaman masih termahsyur syiar di televisi lokal, kurang lebih, "udah tahu patah hati itu sedih, jangan dengerin lagu yang sedih juga. Dengerin lagu metal, biar sangar," Saya setuju. Karena musik itu menemani dua pertiga aktivitas. Ia memberi nuansa dan secara psikologis terbukti sanggup mempengaruhi suasana hati.  Sedang kecenderungan manusia saat bersedih adalah melipat gandakan nelangsanya. Terkadang kita ingin terjebak lebih lama dalam situasi pembenaran, melankoli dan drama. Musik adalah faktor pendukungnya. Cekidot delapan lagu pilihan saya saat masa de

Mas, aku juga bodo lho...

Gambar
"Berpura-pura bodohlah sesekali di depan pria. Cukup untuk membuat mereka merasa tersanjung," Penggalan petuah Ibu kepada anaknya. Baru-baru ini saya dikenalkan kepada seorang lelaki berwajah kekanakan dengan lesung pipi manis setiap senyumnya tersungging. Pertama saya melihatnya lewat foto, dalam foto tersebut, dia memegang secarik kertas bergambar peta Indonesia yang dibuat dengan pensil. Tidak lama kemudian pria ini menghubungi saya lewat media sosial. Pertanyaan mengalir satu arah, saya menjawab. Dari siang berlanjut malam, besok pagi, malam lagi dan seterusnya. Bukannya itu tandanya obrolan itu nyambung. Ada yang sok tahu, kepinteran, ato kelucuan. Pokoknya sama-sama punya topik, ketik. Waktu ketemu pertama, grogi tapi nyaman juga ngobrolnya. Saya nggak merasa perlu berdandan pol, pake baju terbagus, karena merasa udah cukup veteran perkara pencitraan. Malam sesudah pertemuan, hp berbunyi : "udah sampe Ta?" Ini tanda dia mau lanjut! Seminggu ke

Soal Keterlambatan Lion Air

Gambar
Saya tengah termangu dengan 25 tiket Lion air rute Jakarta - Padang di tangan. Berita soal maskapai Lion Air kali ini terasa sekali dampaknya. Istilahnya faktor proximity -nya kuat sampai bikin kening berkerut. Ternyata bisa juga ya maskapai yang sudah diperkuat 110 pesawat, beroperasi lebih dari 10 tahun, berekspansi ke penerbangan perintis, atau kelas premium, menelantarkan ribuan penumpang karena perkara mesin kemasukan burung.  Tiket itu nantinya akan membawa keluarga besar saya untuk napak tilas ke tanah kakek di Lintau, Sumatera Barat, pertengahan tahun 2015. Ini hajatan besar, boyongan keluarga yang lebih ruwet daripada bawa satu kantor outing . Kami sudah merencanakan kepergian ini sejak satu tahun lalu. Dalam rapat keluarga malam itu, saya ditunjuk menjadi bendahara. Tugasnya membuka rekening bank yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan uang tabungan setiap anggota keluarga. Estimasi anggaran sudah ditetapkan per orang, lalu dibagi 12 bulan. Demikian