Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Pontang-panting Pengamen

Gambar
We lost because we told ourselves we lost -Leo Tolstoy- Perjalanan pulang 20.05, Sarinah. Menyusuri gang di bus umum berkapasitas 52 kursi. Akhirnya pilihan jatuh pada kursi 2 set, baris ketiga dari belakang. Disergap lampu temaram, pelan-pelan pembicaraaan dua lelaki ini terdengar jelas. Pria 1 mengenakan kaus merah sambil memangku gitarnya, pria 2 tak tampak namun suaranya serak seperti terlalu sering berteriak. "43, 44, 45, 46..." si pria 2 tengah menghitung hasil bekerjanya seharian. Rupanya kenek bus menukar uang receh pada  pria 2. Diakhiri dengan ucapan "makasih", keduanya puas. Si kenek mendapat receh untuk kembalian penumpang, pria 2 mengucap syukur dengan hasilnya yang kini tampil lebih apik -lembaran puluhan ribu-. Pria 2 bercerita pada pria 1, "Alhamdulillah dapet segini, tadi gw keluar jam seetengah 12-an. Sekarang 44 (kode bus yang saya tumpangi) mah susah. Dapet 2 ribu aja udah bagus," Pria 2 menimpali, "iya bang, ta

Pashmina

Gambar
Generosity is giving more than you can, and pride is taking less than you need - Khalil Gibran- Semalam saya tengah menemani kawan membeli tas di pusat perbelanjaan.    Mata tengah meloncat dari satu display ke display lain yang memamerkan jam tangan. Entah kenapa jam-jam itu tidak terlihat price tag -nya, saya sampai setengah jungkir balik mencari sudut pas supaya bisa mengintip harga jam.   Masih berkutat, tiba-tiba pundak kiri saya merasakan jawilan. Tubuh langsung tegak kaku - karena mengira penjaga toko datang mengira saya maling-. Ternyata wanita ini, berdiri di samping saya degan tatapan antusias-cemas.   Wanita ini lebih pendek dari saya, termasuk kurus kering, rambut sepundak, berkacamata bingkai konvensional, berpakaian tunik warna broken white dengan taburan bunga kecil, sederhana. Ia menyapa saya,   "mbak, maaf, boleh saya tahu dimana mbak beli kain ini? (sambil menunjuk pashmina yang saya pakai),"   Ia melanjutkan..   "k