Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

Saya dan Pemilihan Presiden

8 Juli 2009 Hari ini disambut antusias oleh (setidaknya) orang-orang disekitar saya, pemilihan presiden yang menyisakan tiga pasangan calon presiden beserta wakilnya. Sejak dua hari lalu, ayah saya yang terdaftar di Jakarta, namun saat ini tinggal di Yogyakarta, berniat kembali ke Jakarta untuk ikut bersuara. Tengah malam, kakak saya mengirim pesan singkat, " besok kamu nyontreng ndak?", ih, kirain apaan? Saya dan teman saya pun berdiskusi kecil tentang siapa yang akan kami pilih. Hati kami terbelah pada dua pilihan. Teman saya ini juga sakit (agak) parah. Tapi dia ngotot pulang ke rumah demi menyontreng. Dia harus naik kendaraan umum dari daerah Joglo ke Bekasi. Hebat juga daya tarik Pemilihan presiden kali ini. Ketika saya berangkat ke tempat pemilihan, hati ini masih belum tahu akan menentukan pilihan ke mana...sampai di bilik pemilihan, saya masih bengong saja melihat dua calon andalan saya...saya hanya menghela napas panjang, dan tercoretlah nomor itu. J

Kejarlah Daku, Kau Kutinggal

Gambar
Poin krusial saat menggunakan transportasi massal, jangan sampai ketinggalan! Namanya juga saya, poin diatas akhirnya pecah rekor, bahkan mengalami peningkatan, hehe. Akhir tahun 2008, keluarga besar saya berkumpul di Yogyakarta. Tidak puas di Yogya, kami menjelajah ke daerah Wonosobo. Kami menginap di villa milik PT. KAI. Villa ini pastilah peninggalan era kolonial. Terlihat dari tiang pondasi, dan jendela-jendela besar di setiap ruangan. Namun, belum ada satu malam, saya harus pulang ke Jakarta untuk wawancara pekerjaan. Saya nggrundel , tapi juga seneng, campur aduklah perasaan saat itu. Karena Wonosobo letaknya agak terpencil, maka jalur transportasi dikuasai oleh bus. Kalau ingin naik kereta api atau pesawat, kita harus naik bus ke Yogya atau Semarang. Saya memutuskan pulang naik bus yang langsung ke Jakarta. Berangkat pukul 08.00 pagi, bus melintas jalur Pantura. Saat makan siang, bus saya sudah sampai daerah Indramayu, dan kami berhenti untuk makan. Karena saya melihat masih

Tujuh Jam di Bali

Gambar
Akhir Mei 2009, saya melakukan perjalanan dinas ke Mataram. Perjalanan kali ini saya sambut dengan duka cita, mendalam! Karena saya pergi dengan rekan kantor yang saya anggap virus. Tapi apa daya, pekerjaan adalah pekerjaan. Saya nyaris menangis waktu saya tahu pesawat akan transit di Bali kurang lebih tujuh jam. Sinting apa? Saya tidak tahu harus mengatakan sinting pada maskapai penerbangan, atau pada saya yang tidak bersyukur berkunjung gratis ke Pulau Dewata nan tersohor ini. Berangkat dari Jakarta pukul 06.10 WIB, saya tiba di Denpasar pukul 08.25 WITA. Pelajaran pertama : jangan lupa rubah jam begitu sampai tujuan. Selesai lapor pada petugas check-in, ayah saya menelepon, dan membawa kabar maha dashyat : “kamu sudah dijemput sama sahabat Tante Jung di depan bandara. Jadi kamu bisa jalan-jalan dulu”. HOREEEEEEE...Saya di Bali...BALIII...BALIIII!! Seketika langkah saya ringan, denting musik tradisional Bali terdengar merdu, bau dupa serasa bau parfum Body Shop, turis as

Mari Bepergian

Gambar
Kalau saya disuruh menyebutkan hobi, maka jalan-jalan adalah kata terakhir yang terlintas dalam pikiran saya. Jalan-jalan ini bisa segala situasi, baik dalam kota atau luar kota, atau sekadar ke toko buku. Saya tidak bisa bilang benci, walaupun jalan-jalan juga so-so. Mungkin karena hampir setiap tahun saya berkunjung ke sanak saudara di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, bepergian ke luar kota menjadi rutinitas belaka. Memasuki pertengahan tahun 2008, saya akrab dengan teman kuliah yang menjadikan bepergian adalah tujuan hidupnya. Saking ngebetnya, alasan memilih bidang jurnalistik simpel saja : wartawan kan biasanya jalan-jalan… Jalan hidup mengantarkan kami pada ranah jurnalisme. Teman saya bernaung di media berlambang elang yang menatap galak (selanjutnya kami juluki elang sombong). Sedang saya, menjadi reporter sebuah majalah in-flight maskapai anak tiri milik pemerintah. Bulan pertama bekerja, sekitar akhir Maret 2009, saya mendapat dinas liputan ke Bandung. Saya menginap di ho