Dear secret admirer
Hai kamu si pemuja rahasia.. Terima kasih ya sudah mengendap dalam sunyi malam.. memilih kata mutiara cantik dan menuangkannya dalam secarik kertas putih berbentuk hati. Ini kali kedua kamu melakukannya. Mungkin kamu gregetan, karena kertas pertama aku abaikan. Maaf ya, aku kira itu bercandaan seorang kawan. Sepertinya aku tahu siapa kamu. Kenapa akhirnya kamu memilih menjadi bayangan, yang rela terinjak, tidak diperhatikan, tapi selalu ada. Pujaan itu memang aneh. Rasa yang membelesak tanpa ampun, padahal ia seharusnya tidak boleh ada. Karena pada dimensi lain, ada orang lain yang memuja kamu juga kan? Kalaupun ternyata kamu bukan orang yang aku kira.. siapapun kamu, aku tetap bahagia. Tidak ada perasaan yang lebih jumawa daripada diperhatikan. Mungkin aku tidak jatuh cinta kepadamu, tapi aku sangat menghargai perasaanmu. Percayalah untuk semua pemuja, baik rahasia maupun terang-terangan.. kehadiran kalian memberi kesan mendalam untuk sang pujaan.