Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Dear secret admirer

Gambar
Hai kamu si pemuja rahasia.. Terima kasih ya sudah mengendap dalam sunyi malam.. memilih kata mutiara cantik dan menuangkannya dalam secarik kertas putih berbentuk hati. Ini kali kedua kamu melakukannya. Mungkin kamu gregetan, karena kertas pertama aku abaikan. Maaf ya, aku kira itu bercandaan seorang kawan.  Sepertinya aku tahu siapa kamu. Kenapa akhirnya kamu memilih menjadi bayangan, yang rela terinjak, tidak diperhatikan, tapi selalu ada.  Pujaan itu memang aneh. Rasa yang membelesak tanpa ampun, padahal ia seharusnya tidak boleh ada. Karena pada dimensi lain, ada orang lain yang memuja kamu juga kan?  Kalaupun ternyata kamu bukan orang yang aku kira.. siapapun kamu, aku tetap bahagia. Tidak ada perasaan yang lebih jumawa daripada diperhatikan. Mungkin aku tidak jatuh cinta kepadamu, tapi aku sangat menghargai perasaanmu.  Percayalah untuk semua pemuja, baik rahasia maupun terang-terangan.. kehadiran kalian memberi kesan mendalam untuk sang pujaan.

BPJS

Haruskah perusahaan berbaik hati dengan berbagai tunjangan untuk karyawannya ? Pertanyaan ini menggelitik sehabis ikut sosialisasi benefit kesehatan perusahaan Jumat lalu. Sebagai karyawan yang mulai "berjamur" di kantor saya sekarang, rasa-rasanya sudah tidak berekspektasi tinggi lagi dengan fasilitas perusahaan. Sosialisasi diadakan karena mulai tahun 2014 Pemerintah mewajibkan semua perusahaan mendaftarkan karyawannya di program asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kayaknya semua orang kalo denger singkatan ini langsung semangat, soalnya konon ikutan BPJS menjamin biaya kesehatan digratiskan, selama ikut prosedur. Nah, selain menjelaskan BPJS, pihak HRD kantor juga menjelaskan kebijakan baru perusahaan soal benefit kesehatan yang terdiri dari tunjangan rawat inap, rawat jalan, kaca mata, dan uang suka cita.  Sore itu ruang meeting kapasitas 30 orang membludak jadi dua kali lipat. Saya dan teman kedapetan duduk di tepian jendela. Jam 3 lebih sedikit m