Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Starbucks

Gambar
Apa enaknya segelas kopi Starbucks? Kenapa orang-orang rela mengantre untuk kopi berharga - minimal Rp.31.000 - dan lancar mengucap " Mocca Frappucino, tall, non fat " Mari saya ceritakan pengalaman icip Starbucks pertama seumur hidup. Dua minggu lalu, area perkantoran terkena demam "pusing kalo nggak ngopi". Wabah ini lantaran kedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, resmi dibuka di komplek perkantoran saya. Bagi saya mereka yang menenteng gelas Starbucks tampak lebih berkelas (atau mau dianggap berkelas) karena berjalan cepat-cepat, masih membawa jinjingan di tangan satu, dan membawa gelas kopi di tangan satu lagi. Wah, ini indikator keberhasilan film Hollywood menyusupi masyarakat dunia ke-3 tentang gambaran orang sukses. Kebetulan kawan sebelah meja saya termasuk tipe "pusing dadakan". Jadilah setiap pagi ia menenteng gelas Starbucks, sekalipun isinya bukan kopi melulu. Lama-lama saya jadi penasaran. Apa sih enaknya? Bukannya kawan saya