Postingan

Sejam Bersama Sejarah

Gambar
Tau apa kamu soal Jenderal AH Nasution? "Uhmm..." Gumaman khas mikir -padahal nggak tau- pasti jawaban pertama saya. Ingatan saya hanya berputar pada film Pemberontakan G30 S/PKI (bener nggak nih nulisnya) yang satu tahun sekali ditayangkan di semua saluran TV.  Malam 30 September semua tegang menonton. Belakangan heran juga tidak ada panduan semacam " parental advisory " atau "dewasa" pada film tersebut. Padahal saat itu usia saya masih 8 tahun. Usia yang terbilang tidak boleh bukan melihat adegan penembakan berdarah-darah pasukan Tjakrabirawa? Tapi begitulah. Memori pasukan menggerebek rumah jenderal-jenderal yang kebanyakan memakai piyama plus satu anak kecil tertembak masih melekat. Adegan ini menggenaskan sekali. Seorang wanita menggendong anak kecil berlumuran darah. Siang ini saya akhiri ketidaktahuan soal siapa itu jenderal AH Nasution, dengan berkunjung ke rumahnya yang dijadikan museum. Bersama teman akur, kami girang m...

Revisi 2012

Gambar
Sambil ngintip blog teman.. Selesai membaca, pandangan nyalang ke arah selasar. Sosok teman sekantor tertangkap. Sambil lewat dia melempar senyum tipis juga manis. Berhubung posting teman saya menjabarkan dengan klasik pertemuan sepasang kekasih dan akhirnya menyatu dalam pertalian sakral, mendadak saya juga ingat kisah si senyum-tipis-manis ini. Dia, berkelamin laki-laki, usia 27 tahun, asal Bangka, keturunan Cina. Saya kenal dia sekitar tiga bulan lalu. Kepribadiannya pendiam tapi murah senyum. Jadi dia tidak sulit dekat dengan orang lain. Kami klop saat satu hari saya membawa-bawa undangan pernikahan kawan. Dia mengenalinya dan dengan lancar bercerita bahwa dia juga akan menikah. Saya tanya pada dia, "hey, kenapa lo mau menikah sekarang?"  Dia menjawab, "kasihan cewe gw, kami sudah 10 tahun berpacaran," Saya, "walah!" Dia hobi olah raga gym . Tidak heran dari balik kemejanya terlihat lekukan otot lengan atau pundak bidang. Garis wajahnya...

Kucing dan Ibu

Gambar
Suatu malam, saya membuka pintu kamar ibu..dan melihat ia tertidur memeluk boneka kucing putih bersih. Hati tersayat miris. Mengapa ibu melakukan hal itu? Saya ingat beberapa pekan lalu beliau bercerita menemukan boneka kucing putih ini saat membongkar isi lemarinya. Lemari jati tua itu sudah ada sejak saya belum lahir -saat ini usia saya sudah 27- tingginya mencapai dua meter, berpintu tiga, laci tiga, plus lemari tambahan di atasnya. Wajar saja satu boneka imut bisa keselip bertahun-tahun sampai terlupakan. Tidak sulit menemukan jawaban tindak janggalnya itu. Ibu saya pecinta binatang, khususnya kucing. Walau saya tidak ingat jaman orok, foto-foto tertanggal dua bulan sesudah kelahiran saya disampingnya sudah ada kucing. Umur delapan bulan, di foto menarik buntut kucing, foto lain mengintip kucing, usia taman kanak-kanak, ibu dikerebuti 13 kucing menunggu jatah makan. Pengaruh perkucingan ini menurun. Saya juga gemar kucing. Paling tidak tiga kucing selalu dip...

Pontang-panting Pengamen

Gambar
We lost because we told ourselves we lost -Leo Tolstoy- Perjalanan pulang 20.05, Sarinah. Menyusuri gang di bus umum berkapasitas 52 kursi. Akhirnya pilihan jatuh pada kursi 2 set, baris ketiga dari belakang. Disergap lampu temaram, pelan-pelan pembicaraaan dua lelaki ini terdengar jelas. Pria 1 mengenakan kaus merah sambil memangku gitarnya, pria 2 tak tampak namun suaranya serak seperti terlalu sering berteriak. "43, 44, 45, 46..." si pria 2 tengah menghitung hasil bekerjanya seharian. Rupanya kenek bus menukar uang receh pada  pria 2. Diakhiri dengan ucapan "makasih", keduanya puas. Si kenek mendapat receh untuk kembalian penumpang, pria 2 mengucap syukur dengan hasilnya yang kini tampil lebih apik -lembaran puluhan ribu-. Pria 2 bercerita pada pria 1, "Alhamdulillah dapet segini, tadi gw keluar jam seetengah 12-an. Sekarang 44 (kode bus yang saya tumpangi) mah susah. Dapet 2 ribu aja udah bagus," Pria 2 menimpali, "iya bang, ta...

Pashmina

Gambar
Generosity is giving more than you can, and pride is taking less than you need - Khalil Gibran- Semalam saya tengah menemani kawan membeli tas di pusat perbelanjaan.    Mata tengah meloncat dari satu display ke display lain yang memamerkan jam tangan. Entah kenapa jam-jam itu tidak terlihat price tag -nya, saya sampai setengah jungkir balik mencari sudut pas supaya bisa mengintip harga jam.   Masih berkutat, tiba-tiba pundak kiri saya merasakan jawilan. Tubuh langsung tegak kaku - karena mengira penjaga toko datang mengira saya maling-. Ternyata wanita ini, berdiri di samping saya degan tatapan antusias-cemas.   Wanita ini lebih pendek dari saya, termasuk kurus kering, rambut sepundak, berkacamata bingkai konvensional, berpakaian tunik warna broken white dengan taburan bunga kecil, sederhana. Ia menyapa saya,   "mbak, maaf, boleh saya tahu dimana mbak beli kain ini? (sambil menunjuk pashmina yang saya pakai),"   Ia melanjut...