Postingan

Grace Kelly dan Kisah Dongengnya

Gambar
Jumat siang, ditinggal lelaki, alunan lagu Roxette.. Baru saja selesai menulis tentang seorang role model pada zamannya, Grace Kelly. Sejak saya mendengar sahabat saya menggilai Grace Kelly karena kecantikannya yang klasik-sekitar tahun 2004- secara tidak sengaja bertemu terus dengan rautnya. Memang yang disebut kecantikan klasik wanita ini tidak bohong. Rambut pirang ikal sepundak, alisnya rapi, hidungnya mancung, bibirnya tipis, semuanya diletakkan pas pada bingkai wajah oval telur. Inilah kreasi Tuhan yang belum pernah ada lagi hingga saat ini. Saya termasuk pecinta dokumenter. Maka saat Metro TV menayangkan program 'Biography', sudah jelas saya enggan ketinggalan. Suatu kali Biography menayangkan seri Grace Kelly, saya makin jatuh cinta. Dari sudut manapun ia sempurna, latar belakang keluarga, karier, kehidupan pribadi, keindahan raga, apa yang terlihat di luar, ia artifisial. Ditambah dengan pengetahuan riset, kurang lebih begini sosok Grace : Ia adalah putri d...

Mahalnya Sebuah Kekerabatan

Gambar
"I'm going home, to the place where i belong, where your love has always been enough for me" - Chris Daughtry- Minggu lalu saya datang ke Purwokerto, kota kecil di Jawa tengah. Lebih tepatnya kecil secara ukuran tapi tidak kalah ramai dibanding kota besar seperti Semarang. Saya pernah tinggal di Purwokerto saat usia 6 sampai 8 tahun, ikut ibu dinas kantor, 17 tahun silam. Kebetulan keluarga ibu kebanyakan ada disini. Jadi in-official keluarga ibu Purwokerto, keluarga ayah Yogyakarta. Tadinya tujuan saya yogya karena saya ingin sowan pada ayah yang sudah lama tidak saya temui. Tapi rencana ini bubar berantakan karena ibu saya menyalip dengan acara 1000 hari mendiang kakaknya.Saya disarankan (lalu memaksa) untuk pergi ke Purwokerto baru ke Yogya. Pertama saya kesal sekali. Apalagi ibu saya ini bakat intimidatif dengan kalimat mematikannya, "Kamu kan nggak pernah ke saudara mama," Arrrgh...saya benci sekali mendengar kilah seperti itu. Kenapa sih haru...

Supermassive Black Hole

Gambar
Bagaimana sebuah film menandakan keengganan saya menerima kenyataan Minggu malam saya dilema. Ibu saya yang maniak novel Twilight besutan pengarang asal Connecticut, AS, Stephenie Meyer, tiba-tiba ingin menonton (lagi) versi filmnya. Saya telah mendengar reputasi novel fenomenal ini, pun filmnya. Intinya mengenai kisah terlarang antara manusia dan vampire "tobat" yang enggan memangsa manusia. Drama percintaan ini yang dikulik habis hingga melahirkan empat seri, lebih terkenal dengan istilah "Twilight Saga" (Saga berarti hikayat). Secara masyarakat Indonesia lebih gemar menonton daripada membaca, terang saja film Twilight mendapat sambutan kencang ketimbang bukunya. Tiba-tiba nama Kristen Steward dan Robert Pattinson menjadi fenomena.Banyak yang mengelu-elukan tampannya cowok cantik macam Robert, yang buat saya seperti pesakitan. Baiklah, saya selaku operator film menurut saja memasang film itu dan berniat kabur sekencang-kencangnya. Tapi opening film ini s...

Temanku, Pujaanku, Kesedihanku, Sahabatku

Gambar
Kamis sebelum eksekusi, jam 8 malam. Saya ada di daerah Cilandak untuk menonton film yang memajang aktor Matt Damon sebagai penarik, Green Zone. Sampai di lobi saya mencari satu wajah yang hampir tiga tahun tidak pernah berjumpa. Ternyata saya masih bisa mengenali walau hanya melihat punggungnya. Dia mengenakan kaus abu-abu dan celana bahan resmi. Rupanya ia bersiap juga untuk pertemuan ini, setidaknya ia rela berganti baju dari kemeja resmi setelan kantor ke kaus. Tidak banyak yang berubah, masih berkulit bersih, enak dilihat, hanya sedikit menggemuk. Panggilan standar, "pintu teater 2 telah dibuka..bla..bla.." terdengar. Masuk teater, cari tempat duduk, keluarkan cemilan, lampu perlahan padam, seiring padamnya kesadaran ada orang di sebelah saya. Tenggelam dalam jalan cerita yang berlatar belakang perang Irak dibumbui teori konspirasi. Matt Damon masih tampan dan lebih tentara daripada tentara asli. Scene berjalan cepat untuk menghasilkan efek tegang ala peperan...

Ternyata Ukuran "0"

Gambar
Sejak mencelupkan kaki ke dunia fashion , saya berusaha mempelajari geliatnya. Sama halnya dengan dunia-dunia lain, fashion ibarat bawang yang harus dikupas satu per satu hingga terlihat intinya. Ada sisi wajah buram fashion yang kerap saya buntuti, sisi ukuran tubuh. Aduh, kalau sudah bicara masalah kurus kering, tanya saja pada model-model catwalk . Saya cenderung nyinyir jika menulis masalah ini, entah karena prihatin atau malah iri karena tidak bisa mendapat porsi tubuh se-asyik itu. Walaupun fenomena sized 0 ini belum melanda Indonesia, tapi perlahan ia merasuk juga dalam bentuk yang lebih berat sekitar 3-5 kilogram. Masih realistis. Walhasil model catwalk Indonesia bertubuh kurus untuk ukuran Indonesia, tapi terlalu gemuk untuk standar kota mode dunia, Paris, Milan, New York, dan London. Resminya saya hadir dalam peragaan busana satu kali dan perhelatan kaum sosialita satu kali juga. Saat itulah kesempatan saya menjadi liliput dalam dunia fashion people . Tapi fokus pe...