Kutipan Hari Ini

Quote atau kutipan menurut saya menjadi dahsyat karena pendek, dilahirkan dalam kondisi yang menekan, jadi orang kedua akan menyampaikan ke orang ketiga, keempat, dan seterusnya.

Sependek,  "you are always in my hands..."

Terbuat karena yang mengucapkan tengah tertekan hebat. Tiga pekan lalu ia menjabat sebagai direktur operasional perusahaan, tapi pekan ini ia seorang gelandangan ekspatriat.

Rekan kerja saya yang menjadi sekretarisnya bercerita, pekan lalu ia mendapat email bertitel surat keputusan manajemen. Dalam surat itu menyebutkan bahwa direkturnya terhitung esok hari mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur, dan posisinya akan diisi sementara oleh wakil pak direktur.

Kawan saya ini air mukanya melankolis lantaran sudut matanya turun seperti orang sayu. Ya nggak salah-salah banget hal pertama yang ia raih saat itu adalah tisu. Tiga lembar tisu ia tarik sambil melangkah ke ruangan si direktur.

Benar saja, Pak direktur tengah termangu. Kawan saya semakin menangis sesenggukan. Dia melihat air mata mengalir tenang di pipi pak direktur. Sore itu atasan dan bawahan ini satu rasa, nelangsa.

Pak direktur mengatakan pagi itu ia dipanggil pihak manajemen. 

Mungkin tidak ada basa-basi karena manajemen yang dimaksud sering saya samakan dengan mafia jepang, Yakuza. Jika menatap sorotnya tajam tanpa perasaan.  

Inti dari pertemuan itu memberi penjelasan bahwa mulai besok kontraknya tidak diteruskan. Persoalannya pak direktur performanya dinilai kurang. Mulai besok silahkan beres-beres dan wakilnya akan mengisi tampuk kekuasaan pak direktur.

Bagaimana mungkin secepat itu? peraturan perusahaan menulis karyawan level direktur harus mempersiapkan pengunduran diri selambatnya 3 bulan sebelum hari terakhir ia aktif.

Apa pengaturan terhadap karyawan ekspatriat berbeda? masa manajemen tidak memikirkan tiket pulang kembali ke negara asal tidak sereceh rute jakarta-yogya? apalagi pak direktur menggunakan fasilitas rumah dinas, ia hanya punya waktu singkat berbenah.

Pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab ini bukannya tidak dipikir pak direktur pastinya.

Saya tidak kenal baik dengan pak direktur, tapi saya sering melihat dia lalu lalang. Saya teringat waktu dia merayakan ulang tahun, satu lantai kantor ini kebagian satu potong kue cheese cake Harvest. Bukannya saya terima suap makanan, tapi upayanya menjangkau semua anak buah lintas divisi patut dihargai.

Dia pria setengah baya, berambut kecokelatan dengan tinggi 170-an senti. Sering bercelana cokelat, berjalan tenang tanpa suara, pun jika bicara nadanya menenangkan. Untuk beban yang ia pikul, jarang saya lihat ia cemberut. Senyum terumbar pada siapa saja yang berpapasan.

Tampilan luar tidak menjamin apa-apa. Namun rasa kehilangan besar kawan saya yang tidak lain anak buahnya sedikit meyakinkan bahwa kesan yang saya dapat tidak meleset dari rupa asli pak direktur.

Terlindas kekuasaan menyisakan romantika. Sebagai kenangan personal, kawan saya memberi hadiah sepasang pena Parker. 

Dalam suasana nelangsa yang sama, pak direktur berujar,

"you are always in my hands..everytime i'am writing i will remember you my child,"



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Penting Cut Tari..!

Njelimet

Grace Kelly dan Kisah Dongengnya