Adia I'm Failed You...
"Gw shock, ternyata lo.."
Pesan singkat itu baru saja saya terima, buru-buru saya telepon kawan yang mengirim pesan tersebut. Setelah mendesak sebentar, akhirnya saya paham.
Ia menganalisis kepribadian saya lewat hari dan tanggal lahir. Ini multi analisis karena ia menggunakan pengalaman pribadi, zodiak, shio, dan hawa planet yang menyimbolkan pribadi saya.
Kamis, 18 April 1985 ternyata saya seorang yang berjiwa pemimpin, cerdas, tidak sabaran, sangat potensial tidak setia, mudah meninggalkan masa lalu, dan ini yang penting, pertunangan atau pernikahan saya berpotensi putus di tengah jalan.
Apakah saya semudah itu percaya pada analisis yang mengarah ramalan? tidak dong. Tapi dari gejala yang saya kenali dari memetakan diri sendiri, hal-hal diatas tidak salah, ataupun mungkin terjadi mengingat petualangan saya berperang menjelajah rupa-rupa Testoteron.
Baiklah, di sisi lain, saya tertarik menanyakan seorang Gemini dengan shio kuda. Ia menjawab saya cocok dengannya!
Jelas saja, karena ia adalah seorang cassanova kaliber berat dan cerdas, sukses, konservatif, tahu tujuan, tidak pernah berhenti memuaskan rasa ingin tahunya.
Ditambah kami lahir di hari yang sama. Bersama kami adalah pasangan yang moderat, mengedepankan logika, hubungan kami langgeng karena keduanya paham permainan hanya permainan, dan tempat kami berlabuh hanya dia dan saya seorang.
Kami sama-sama cerdas, suka berkomunikasi, bahkan saya bayangkan saya bisa menjadi ahli strategi untuknya mendapat wanita incaran "satu malam saja". Ini pasangan yang luar biasa. Penelikungan bukan hal asing dalam hidup kami, dengan keindahan sebagai seorang yang mature karena telah berpasangan. Kami akan menjajah hati setiap lawan jenis, memainkan emosinya, mungkin mendapat sedikit belaiannya, dan tamat cerita..Kami kembali ke markas.
Kini jika saya seorang yang mengaku tersakiti oleh cinta, toh menyukai dipermainkan oleh cinta, dan tidak kalah mempermainkan cinta, atau sesuatu yang mendekati hasrat.
Jika ia ternyata seorang yang tidak lazim saya pertanyakan sekarang, saya rindukan karena kecerdasannya, dan sosok supel, dan keluarga kecilnya sedang ratusan kilometer jauhnya dari rumah.
Malam itu saya disampingnya, tidak mempertanyakan apapun kecuali ledakan hasrat yang aneh, mengalir hangat dalam darah, dan menyatakan apa yang tidak boleh, tapi kami nikmati yang sedikit boleh.
Dalam alunan nuansa surga Sarah Mclahan, Adia menemani saya menyusuri bibirnya, menikmati belaian tangannya, dan meletakkan telunjuk saya di bibirnya,
"sssst....hanya kita yang tahu..."
Pernikahan itu berjalan dengan sedikit rongga mungkin...
Komentar
Posting Komentar