Bicara Soal Sex Appeal
09.00 Selasa, 2 Februari 2010
Buka Facebook..tertarik dengan tag foto di wall.
Namanya jaring pertemanan dunia maya, kualitas hubungan juga maya. Saya agak kaget juga perempuan yang tidak saya kenal ini men-tag fotonya bersama teman-temannya.
Tidak kenal sepenuhnya juga tidak, saya tahu ia junior saya di kampus, temannya- teman saya, dan beberapa kali kami sempat terlibat pembicaraan singkat.
Ia bergabung dengan semacam agency model remaja, rupanya ia serius menekuni pilihannya, sehingga ia total dalam setiap sesi pemotretan.
Diam-diam saya mengikuti perkembangannya. Perempuan ini kontroversi buat saya. Dosa tapi dilihat terus. Dua tahun lebih muda, berarti sedang mekar-mekarnya.
Awal tahun 2008 dia masih malu-malu, difoto memakai baju yang tergolong sopan. Masuk 2009 dia mulai memakai busana semi transparan, dan memamerkan sedikit belahan dada (istilah fashionnya cleavage).
Karena tag foto itu, saya lihat koleksi fotonya.2010,Ouuuw...sekarang dia berani hanya mengenakan bra dan berpose nakal di atas tempat tidur, lokasi yang sangat provokatif.
Mula-mula melecehkan, lama-lama saya kagum juga dengan keberaniannya memilih. Ia tahu apa yang dia mau, No pain no gain.
Tubuh mudanya diumbar habis sudah resiko kalau mau sukses, atau lama-lama dia menikmati, entah juga.
Saya percaya bahwa setiap perempuan memiliki sisi ingin terekspos dengan cantik, atau seksi.
Hanya segelintir yang berani untuk mengaku demikian. Khusus untuk perempuan Indonesia, ini lebih karena faktor budaya yang menganggap tabu tubuh perempuan yang nyaris polos.
Masalahnya, tidak semua perempuan dilahirkan dengan aura seksi. Kebanyakan harus berusaha keras agar terlihat sensual. Coba saja perhatikan pose model yang (ingin) tampak seksi.
Berdada (ekstra) besar, bibir dimonyong-monyongkan, pandangan dipicingkan, posenya juga diatur sehingga bagian dada, bokong, terekspos sempurna.
Saya melihat perempuan Facebook itu juga begitu. Dia memang menggoda, tapi belum cukup menggoda. Entah kenapa saya nggak dapet 'feel'nya.
Andai saya bisa menerbitkan fotonya disini. Sampai izin turun, saya pasang saja foto perempuan seksi, se-seksi seksinya, Megan Fox.
Apa kesimpulannya? yeah, untung saja perempuan yang dikaruniai aura seksi ini hanya segelintir. Kalau banyak, penjara bisa penuh.
Buka Facebook..tertarik dengan tag foto di wall.
Namanya jaring pertemanan dunia maya, kualitas hubungan juga maya. Saya agak kaget juga perempuan yang tidak saya kenal ini men-tag fotonya bersama teman-temannya.
Tidak kenal sepenuhnya juga tidak, saya tahu ia junior saya di kampus, temannya- teman saya, dan beberapa kali kami sempat terlibat pembicaraan singkat.
Ia bergabung dengan semacam agency model remaja, rupanya ia serius menekuni pilihannya, sehingga ia total dalam setiap sesi pemotretan.
Diam-diam saya mengikuti perkembangannya. Perempuan ini kontroversi buat saya. Dosa tapi dilihat terus. Dua tahun lebih muda, berarti sedang mekar-mekarnya.
Awal tahun 2008 dia masih malu-malu, difoto memakai baju yang tergolong sopan. Masuk 2009 dia mulai memakai busana semi transparan, dan memamerkan sedikit belahan dada (istilah fashionnya cleavage).
Karena tag foto itu, saya lihat koleksi fotonya.2010,Ouuuw...sekarang dia berani hanya mengenakan bra dan berpose nakal di atas tempat tidur, lokasi yang sangat provokatif.
Mula-mula melecehkan, lama-lama saya kagum juga dengan keberaniannya memilih. Ia tahu apa yang dia mau, No pain no gain.
Tubuh mudanya diumbar habis sudah resiko kalau mau sukses, atau lama-lama dia menikmati, entah juga.
Saya percaya bahwa setiap perempuan memiliki sisi ingin terekspos dengan cantik, atau seksi.
Hanya segelintir yang berani untuk mengaku demikian. Khusus untuk perempuan Indonesia, ini lebih karena faktor budaya yang menganggap tabu tubuh perempuan yang nyaris polos.
Masalahnya, tidak semua perempuan dilahirkan dengan aura seksi. Kebanyakan harus berusaha keras agar terlihat sensual. Coba saja perhatikan pose model yang (ingin) tampak seksi.
Berdada (ekstra) besar, bibir dimonyong-monyongkan, pandangan dipicingkan, posenya juga diatur sehingga bagian dada, bokong, terekspos sempurna.
Saya melihat perempuan Facebook itu juga begitu. Dia memang menggoda, tapi belum cukup menggoda. Entah kenapa saya nggak dapet 'feel'nya.
Andai saya bisa menerbitkan fotonya disini. Sampai izin turun, saya pasang saja foto perempuan seksi, se-seksi seksinya, Megan Fox.
Apa kesimpulannya? yeah, untung saja perempuan yang dikaruniai aura seksi ini hanya segelintir. Kalau banyak, penjara bisa penuh.

Komentar
Posting Komentar