Bangkitnya Model Berdaging

Tubuh Berisi Mulai Diterima Dunia Mode

Dunia mode memperkenalkan istilah '0 size' untuk menjelaskan bahwa tubuh yang sangat kurus adalah kriteria bagi perempuan yang disebut cantik. Dimana posisi perempuan dengan tubuh berisi? Mereka harus bertahan dari gempuran opini publik yang terlanjur miring, mereka terpinggir.

Perlahan suara terpinggir itu bangkit. Mereka menuntut bahwa dunia mode adalah dunia palsu yang menciptakan utopia. Mulai sering terdengar istilah 'Plus size Models' atau 'Curvy Models' yang merujuk pada model yang lebih 'berdaging’'daripada model '0 size'.

Misalnya keputusan desainer asal Inggris, Mark Fast, untuk menggunakan 'Curvy Model' saat London Fashion Week, September 2009. Keputusan tersebut mendapat kecaman dari asistennya hingga ia berhenti sebagai asisten Mark. Namun keputusan tersebut berdampak positif pada penjualan busana Mark, yang ludes terjual dalam satu hari saja.

V Magazines, majalah asal Amerika, sangat gencar -mengampanyekan persamaan figur perempuan dari segala ukuran- membuat gebrakan awal tahun.

Edisi Januari 2010, majalah ini akan dihiasi oleh lima model wanita dengan kategori 'Plus Size Model'. Mereka berpose dengan arahan fotografer asal Norwegia, Solve Sundsbo.

Mereka tampil percaya diri dengan menggunakan pakaian renang keluaran Gucci, lingerie milik label Dolce & Gabbana, atau tampil polos dengan polesan lipstick merah menyala yang mencuri perhatian.

Perut berlipat, betis dan lengan yang penuh, ditonjolkan tanpa malu-malu.

Fotografer Sundsbo berkomentar : "Saya senang mendapat kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda bisa cantik dan seksi dengan tampilan luar yang tidak biasa dalam pencitraan sehari-hari."

Perjuangan agar tubuh berisi diterima di dunia mode masih panjang. Namun perlahan, dunia yang memuja kecantikan mutlak itu mulai membuka diri terhadap beragam bentuk tubuh dan benar-benar memuja perempuan sebagaimana adanya.

Suntingan dari DailyMail.