Sumpahmu adalah doamu

Seorang teman yang bijak sering mengatakan pada saya, "ssst..hati-hati..omongan itu doa lho"..Kalau dia denger saya misuh-misuh yang mengarah sarkastis.
Buat saya itu semua faktor kebetulan aja. Lha iya masa sih cuma ngomong iseng bisa kejadian?? saya sering niatin biar jadian sama si itu atau si anu, gagal total!
Tapi bisa jadi saya salah.
Membuka kotak sejarah hidup,ternyata beberapa pecahannya terbuat atas muntahan kata-kata dengan kesadaran rendah. Alias ngawur.
Sumpah 1 : Saya nggak mau naksir lagi sama anak basket.
kenapa? waktu sekolah smp-sma, cinta saya telak nggak ada bekasnya. Anak basket lebih memilih yang 'dekat' dengan dunianya.. Cheerleadders atau tim basket putri. Saya mah katro pisan dibandingin mereka, jelas aja telak!
Terjawab lah sumpah saya, selama saya kuliah, laki-laki yang mengisi hati saya adalah..Anak Basket!! baguuuz..tanpa saya ketahui, ternyata mereka ini hobi basket, malah ada yang dengan polosnya minta ditemenin latihan basket..weks!
Sumpah 2 : Kenapa dosen pembimbing saya nggak kompeten? mendingan yang galak sekalian.
Sodara-sodara, entah bagaimana ceritanya, dalam waktu 48 jam daftar yang terpampang di jurusan di sobek..treeet! diganti dengan daftar baru yang mengganti dosen pembimbing untuk 3 orang mahasiswa, salah satu yang 'beruntung' sudah pasti saya. Jadilah saya ditindas oleh abdi negara yang bernaung di Departemen Komunikasi Republik ini. Satu semester bersamanya..indah!!
Sumpah 3 : Capek ah, disakitin cowok melulu, gantian saya yang nyakitin cowok, tujuh orang aja..sesuai dengan jumlah yang menyakiti
ini jelas-jelas tidak mungkin! siapa saya? Kalo seindah Karenina nggak ruwet urusannya. Lha kemasan saya? mustahil bukan?
Hingga tulisan ini diturunkan, secara co-accident saya sudah membuat kisruh jalinan dua manusia, empat kali!nah, saya tidak mau menunggu sampai tiga jalinan hingga genap sumpah saya.
Sampai saat ini saya tidak mengerti, dan mungkin sampai kapan pun tidak akan mengerti. Namun itu tetap terjadi. Saya juga tidak ingin menjadi orang yang mengganggu lahan orang. Tapi hal itu terjadi juga. Alih-alih saya nyakitin satu orang saja, malah jadi dua orang sekalian, parah!
Saat ini, saya mulai percaya dengan ucapan teman baik yang bijak itu. Sesuai dengan pengalaman, perlu diberi tambahan sedikit..
Berhati-hatilah berkata saat hati gamang, itulah kondisi saat Semangat diatas normal, semangat itulah yang jadi doa.
sepakat mimit, jadi lebih baik mulai sekarang kita menjaga ucapan, isinya cita-cita terus kali yah, biar terkabul setiap asa kita..
BalasHapusdan yang terpenting, jangan sampai kita kemakan omongan sendiri, paitttt!!!!
waduh, kemakan omongan mah malu!!wakakakak
BalasHapuswahhh... ini lucu sekali apa lagi kisah yang pertama... :)
BalasHapusaku tambahin yah, ini nasehat dari orang tua dan nenek ku... "Mulut mu, Harimau mu"
hati-hati jika berucap ;)
nice writing
Siiherwrait