Backpackers 1
Beberapa hari yang lalu..saya nekad menjadi backpackers dadakan..
Kota tujuan, Ngayogyakarta hadiningrat(ngarang lho)..menemui ayah saya yang menghabiskan masa tua disana.
Rahasia umum, Yogya adalah kota favorit untuk liburan. Namun bagi saya, kota itu tidak sekadar untuk liburan. Kerabat, ayah saya, ada disana pula, sehingga saya lebih senang menyebutnya sebagai ' Kota Penyembuhan'.
Tiga hari dua malam, halah, ini cuma waktu basa-basi, tapi apa daya, waktu saya hanya segitu.
Berangkat dengan bis maju lancar..ya iya sih lancar-lancar aja..seat juga enak..awak bis juga baik-baik..bikin saya sumringah naik bis. Namanya modal nekad, keuangan juga nekad, alhasil saya hanya ngejar-ngejar kelinci lucu di parkiran waktu bis berhenti untuk makan.
Berangkat dari Jakarta jam 3 sore, sampai yogya jam 6 pagi..edan! pelajaran nomor 2 : cek rute, jangan lewat selatan, lama cuy!
Sesampai disana, saya tertidur sesiangan..g berhasrat pula untuk muter-muter, dan ayah saya mendaulat untuk anteng aja di rumah.
Malam tiba, racun saya keluar untuk ngomporin orang-orang minum wedang ronde di alun-alun, racun bereaksi..kita berangkat jam setengah sembilan.
Wedang ronde, di jakarta tenar dengan sekuteng. Di sekitar alun-alun yogya, penjual wedang ini bererot..banyak pisan, beserta dengan penjual dimsum (dimsuman), bakso, dan ini yang baru..jasa menyewa kain hitam bagi mereka yang ingin menajajal mitos pohon beringin. Apakah itu?
Di tengah-tengah alun-alun, berdiri dua pohon beringin besar, yang dipagari, dan diberi sorot lampu. Dari perlakuannya saja, bisa ditebak, pohon ini bukan pohon biasa.
Setelah tanya kanan-kiri, dan mengamati, saya tahu sekarang..Kalau mata kita ditutup, dan dari jarak tertentu kita berjalan, lalu sampai ke pohon beringin itu, berarti hati kita bersih. Kalau miring, ya, hati kita ada unsur busuk nya..
Percaya? silahkan coba, yang pasti, selama saya disitu, banyak yang gagal, banyak yang curang (dikasih petunjuk sama teman), ada yang patah arang sebelum sampai. Belum saya menemui yang lurus sampai ke pohon, berarti??
Yogyakarta memang terkenal sebagai pusat kebudayaan jawa yang tersisa. Saking percayanya sama hal-hal klenik, sampai lahir istilah 'kejawen'. Merujuk pada kepercayaan spiritual yang menggabungkan antara Islam, Hindu, dan klenik-klenik itu tadi.
Malam ditutup dengan menengok sebentar gajah-gajah kepunyaan keraton..duh, agak gimanaa gitu..
Esok hari, saya janjian dengan saudara saya, bertemu dengan abdi dalem, wawancara singkat buat tugas.
Oh ya, saudara saya ini, orang yang jarang. Tinggal sebut pilihan studi kuliahnya : filsafat.. Nah, terbayang kan uniknya. Kiki nama tenarnya. Selama saya kenal, dia itu tahu apa aja, menyampaikan pendapat juga ringan, tapi cerdas. Saya selalu semangat kalo ketemu dia, karena dia pasti ngajak saya ke tempat-tempat baru, atau orang-orang yang nggak kalah asyik.
Sepagian saya keliling Yogya naik motor, sambil iseng saya ngetes nanya ngalor ngidul, ajaib, dia bisa jawab semuanya! Dari lokasi fakultas Filsafat, sekolah top di Yogya, sampe riwayat Yogya sebagai konsentrasi umat katolik.
Kalo saya pikir, inilah hasil nyata nggak nonton tipi, tapi punya buku sekamar..saya nggak lebay lho..saya aja ndomblong liat koleksi bukunya.
Bertemu dengan temannya, tidak kalah menarik. Temannya ini malah menawarkan saya untuk bertemu dengan tetangganya yang lebih 'keren' untuk dijadikan nara sumber. Saya tanya, "siapa mas?"
Dia jawab dengan enteng : "eks tapol pulau Buru"..
Saya : Dituduh PKI apa PKI beneran?
Teman Kak Kiki : PKI beneran. Suami istri.
Saya : Hehehe..gokil! tapi nggak ah, saya ndak siap. Secara data atau kemampuan. Jadi saya pending dulu ya..
Begitulah, akhirnya malam saya nonkrong di mangkunegaran sambil dengerin abdi dalem bercerita panjang lebar.
Singkat perjalanan ini, tapi menyenangkan karena mendapat tambahan ilmu.
Lanjut besok aaahhh..
hahaha... lucu sekali kamu ngejar-ngejar kelinci... tapi untuk di makan? HMMMMM...
BalasHapusternyata tipe bakpakeran juga yah kamu...
aku suka gaya penulisan kamu, fresh dan ringan. bikin mata ga berhenti membaca... :)
good ...
hehehe..makasih ya mbak..maaf baru respons, baru liat blog lagi nih.
BalasHapusits okay kok, siap-siap banjir komen dari aku yah ;)
BalasHapuskeep up ur writing dwit..